Berdasarkan kisah lisan yang beredar di kalangan masyarakat Panjalu, Situ Lengkong terbentuk sebagai bagian dari proses pengislaman yang dirintis Prabu Borosngora, anak kedua dari Prabu Sanghyang Tjakradewa.
Kerajaan Panjalu pernah kuat dan besar dan menjadi bagian Kesultanan Cirebon sampai akhirnya menjadi kabupaten. Wilayahnya kemudian digabung dengan Kabupaten Imbanagara dan Kawali sehingga menjadi Kabupaten Ciamis sekarang.
Upacara Nyangku |
Situ Panjalu yang bisu |
Kepada anak-cucunya, Raja Panjalu mewariskan papagon atau ajaran yang antara lain berbunyi; ”Pakena gawe rahayu dan pakena kreta bener” dan ”mangan karna halal, pake karna suci, ucap lampah sabenere,”. ”Hingga kini ajaran tersebut dipegang teguh oleh mereka yang merasa sebagai keturunan Panjalu meskipun sudah menetap jauh di luar Panjalu. Salah satu sesepuh Panjalu yang dipandang sebagai pemimpin adat Panjalu adalah Bah Atong, keturunan ke-14 Prabu Borosngora.
POTENSI PELESTARIAN LINGKUNGAN
Dermaga menuju makam dari tengah danau |
Dermaga menuju makam Keturunan Borosngora di Pulau Nusa Larung |
Sebagai seseorang yang menaruh perhatian besar pada botani, Koorders telah memelopori pencatatan berbagai jenis pohon yang ada di Pulau Jawa. Pekerjaan mengumpulkan herbarium tersebut dilakukan bersama Th Valeton, seorang ahli botani yang membantu melakukan penelitian ilmiah komposisi hutan tropika.
Koorders dan rekannya akhirnya berhasil memberikan sumbangan yang tidak kecil pada dunia ilmu pengetahuan. Berkat kerja kerasnya, kemudian lahir bukunya, Bijdragen tot de Kennis der Boomsoorten van Java, sebuah buku yang merupakan sumbangan pengetahuan tentang pohon-pohon yang tumbuh di Pulau Jawa.
Sebagai cagar alam, Nusalarang memiliki vegetasi hutan primer yang relatif masih utuh dan tumbuh alami. Wisatawan yang berkunjung ke sana bisa menikmati berbagai jenis flora, antara lain kondang (Ficus variegata), kileho (Sauraula Sp), dan kihaji (Dysoxylum). Di bagian bawahnya tumbuh tanaman rotan (Calamus Sp), tepus (Zingiberaceae), dan langkap (Arenga).
Sedangkan fauna yang hidup di pulau tersebut antara lain tupai (Calosciurus nigrittatus), burung hantu (Otus scops), dan kalong (Pteropus vampyrus). Belakangan, populasi kalong di daerah itu bertambah dengan berdatangannya kawanan kalong dari Astana Gede Kawali, situs yang terletak di Kecamatan Kawali, enam kilometer arah utara Kota Ciamis. Selama ini situs tersebut dianggap sebagai pusat Kerajaan Galuh. Kawanan kalong yang bersarang di situs tersebut dikabarkan sudah lebih dulu hijrah ke Situ Lengkong, jauh sebelum terjadi bencana angin ribut melanda situs Astana Gede Kawali. Situs Astana Gede Kawali dipercaya mempunyai hubungan sejarah dengan situs Panjalu di Nusalarang. Kalong yang pulang pergi dari Nusalarang dan Gede Kawali dalam kepercayaan yang beredar adalah penjelmaan dari pasukan Borosngora.
POTENSI WISATA RELIGI
Gerbang Makam Keturunan Prabu Borosngora |
Kini Situ Panjalu menjadi bagian dari rangkaian Ziarah para wali umat Islam. Air situ dipercaya membawa berkah karena asalnya adalah air zamzam. Lokasinya yang termasuk strategis bisa dicapai melalui berbagai arah. Baik dari Cirebon-Ciamis melalui Kuningan maupun dari Bandung-Tasikmalaya melalui Malangbong. Dari Kota Ciamis yang menjadi ibu kota kabupaten, jaraknya hanya sekitar 15 km.
RENCANA REVITALISASI
Revitalisasi direncanakan untuk membangkitkan kembali kawasan sebagai kawasan strategis wisata alam, sejarah dan religi. Beberapa sketsa rancangan kawasan dilakukan melalui pendekatan kota yang lebih makro.
Pandangan ke arah tugu plaza tepi danau |
Plaza dan dermaga menuju Nusa Larung |
Plaza dari arah danau |
Danau dilihat dari jalan dan gerbang masuk situ |
3 komentar:
bantu jawab @Dewi Wahyuni, prabu borosngora banyak di ceritakan oleh daerah lain, termasuk garut, kalimantan,sukabumi, dan daerah jawa barat lainnya. menurut kuncen di museum bumi alit panjalu
Makasih infonya
https://bit.ly/2BkmiXj
Posting Komentar