Di Era Industrialisasi Arsitek tidak lagi menjadi sang pencipta yang mandiri tetapi sekadar perangkai produk-produk yang sudah ada. Dunia kehidupan kita kini banyak disuguhi kabar konflik dan kejahatan dalam banyak cara, Saatnya kita kedepankan kedamaian dan kasih sayang . Arsitektur publik sudah saatnya dibangun melalui proses sayembara agar dihasilkan karya yang kredibel . Teknologi Informasi dan komunikasi sudah sangat berkembang. Saatnya membangun inovasi kreatif untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Jangan terkecoh oleh media sosial yang mengajak pada perpecahan. Selalu sampaikan salam damai dan kasih sayang

Jumat, 18 Juli 2014

Musik Khas Madura Ul-Daul


Budaya Madura seringkali dianggap sebagai bagian besar dari kebudayaan Jawa. Namun kalau kita coba simak bagaimana budaya karakter Madura tentu kita akan makin mengerti bahwa Madura memiliki ciri yang sangat khas dan berbeda dari budaya manapun. Sekalipun mungkin masih ada beberapa unsur yang bisa bersinggungan.


Dalam hal musik. Mari kita simak musik di atas. Ul-daul. Dari namanya saja sudah sangat khas bahasa madura dengan perulangan kata yang dominan. Dalam syair dan iramanyapun penuh dengan perulangan yang konsisten. Intensi nada rancak menghentak dengan nilai ritmis yang menggoda. Sebagaimana khas masyarakat Madura yang lincah, gesit dan tegas. Sepintas mirip musik Bali. Tapi alat musik yang digunakan sama sekali berbeda. Sekalipun gamelan yang berbau Jawa mendominasi. Sesungguhnya musik ul-daul tidak menjadikan gamelan sebagai pentas utama. Tetapi unsur tog-tog kentongan bambu yang menguasai seluruh tampilan musiknya.



Ul-daul pada awalnya memang hadir dari kebiasaan pemuda Madura pada bulan ramadan. Mereka berkeliling kampung bermaksud membangunkan sahur melalui musik. Kentongan bambu sebagai representasi bunyian pengamanan lingkungan di waktu malam. Maka ul-daul sesungguhnya adalah komunikasi bunyi, suara dan musik yang bertransformasi dari sekadar pengamanan menjadi panggilan ibadah islam. Sahur dan Puasa.
Kini ketika musik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Ul-daul muncul sebagai bentuk budaya musik baru di Madura. Musik ul-daul menjadi sebuah ekspresi kebudayaan yang menyuarakan seluruh potensi yang khas Madura. Musik kini keluar dari aras utamanya sekadar bunyi. Tetapi sudah menjadi keseluruhan atribut Madura. Bunyi, senandung, bahasa, ibadah dan hati seluruh masyarakat yang melekat pada simbol ke-Madura-an. Maka betul kalau ul-daul kini menjadi milik masyarakat. Milik Madura dan seluruh kebudayaannya. Dan betul juga kalau kini pemerintah daerah menjadikan musik ul-daul sebagai simbol yang mebanggakan. Mari kita nikmati. Dan pelihara..

Tidak ada komentar: